BAB 6
Sumber Daya Konsumen dan Pengetahuan
Sumber Daya Konsumen adalah semua
pendapatan atau kekayaan yang dimiliki seorang konsumen yang bertujuan untuk
menentukan apa yang akan dibeli oleh konsumen (keputusan konsumen).
Sumber daya konsumen terhadap pembelian terkait dengan pendapatan yang
didapat setiap konsumen. Tinggi atau rendahnya pendapatan konsumen,
mempengaruhi pengeluaran mereka terhadap suatu barang.
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).
1.
Sumber Daya Ekonomi
Uang
adalah alat transaksi yang sangat diperlukan oleh konsumen untuk membeli
produk. Keputusan Konsumen sehubungan dengan produk dan merek sangat
dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi misalnya uang. Tanpa uang konsumen
tidak bisa membeli apapun. Pembelian sangat dipengaruhi oleh pendapatan
konsumen sama halnya dengan, harapan konsumen mengenai pendapatan masa datang
menjadi variabel penting dalam meramalkan perilaku konsumen. Sumber daya
konsumen dipengaruhi oleh potensi sumber daya ekonomi, atau biasa dikenal
dengan potensi ekonomi. Keadaan ekonomi konsumen sangat mempengaruhi konsumen
tersebut dalam mengambil suatu keputusan. Selain pendapatan, sumber daya ekonomi
lainnya yaitu kekayaan (asset / nilai bersih) dan kredit. Kekayaan seseorang
berkorelasi dengan pendapatan orang tersebut. Berikut ini adalah pembagian
sumber daya ekonomi (pendapatan) konsumen, yaitu:
a) Sumber daya
ekonomi individu.
b) Sumber daya ekonomi keluarga.
c) Sumber daya ekonomi rumah tangga.
b) Sumber daya ekonomi keluarga.
c) Sumber daya ekonomi rumah tangga.
2.
Sumber Daya
Sementara
Waktu
menjadi salah satu variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku
konsumen. Banyak konsumen yang semakin mengalami kemiskinan akan waktu, karena
kesibukan dalam kegiatan sehari-hari. Namun demikian ada suatu bagian waktu
yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat peribadi yaitu waktu senggang.
Secara historis, anggaran waktu konsumen dianggap memiliki dua komponen, yaitu
waktu kerja dan waktu senggang. Menurut Lane dan Lindquist, anggaran waktu
konsumen terbagi atas:
a.
Waktu yang
menghasilkan pendapatan
b.
Waktu terikat
(wajib dan non-wajib)
c.
Waktu tidak
terikat (terencana dan tidak terencana)
Barang
yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala
mengkonsumsinya. Contoh: Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang)
Tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib).
Barang
Penghemat Waktu
Produk yang menghemat waktu memungkinkan
konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong
rumput, fast food.
3.
Sumber Daya Kognitif
Sumber
daya kognitif adalah kepemimpinan teori psikologi industri dan organisasi yang
dikembangkan oleh Fred Fiedler dan Joe Garcia pada tahun 1987 sebagai
konseptualisasi dari model kontingensi Fiedler . Teori ini berfokus pada
pengaruh pemimpin intelijen dan pengalaman tentang nya atau reaksinya terhadap
stress. Inti dari teori ini adalah bahwa stres adalah musuh rasionalitas,
merusak kemampuan pemimpin untuk berpikir logis dan analitis. Namun, pengalaman
pemimpin dan kecerdasan dapat mengurangi pengaruh stres pada (atau dia) nya
tindakan: kecerdasan adalah faktor utama dalam situasi stres rendah, sementara
jumlah pengalaman selama lebih selama-saat stres.
Contoh Kasus : Psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada dari luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri.
Contoh Kasus : Psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada dari luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri.
Faktor-faktor
internal itu berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk mengenal dunia
luar, dan dengan pengalaman itu manusia mampu memberikan respon terhadap
stimulus.
Berdasarkan pandangan itu, teori psikologi kognitif memandang belajar sebagai
proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat
mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Dengan kata lain,
aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal dalam berfikir,
yakni proses pengelolaan informasi.
Kegiatan pengelolaan informasi yang berlangsung di dalam kognisi itu akan menentukan perubahan perilaku seseorang. Bukan sebaliknya jumlah informasi atau stimulus yang mengubah perilaku. Demikian pula kinerja seseorang yang diperoleh dari hasil belajar tidak tergantung pada jenis dan cara pemberian stimulus, melainkan lebih ditentukan oleh sejauh mana sesaeorang mampu mengelola informasi sehingga dapat disimpan dan digunakan untuk merespon stimulus yang berada di sekelilingnya. Oleh karena itu teori belajar kognitif menekankan pada cara-cara seseorang menggunakan pikirannya untuk belajar, mengingat dan menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh dan disimpan di dalam pikirannya secara efektif.
Kegiatan pengelolaan informasi yang berlangsung di dalam kognisi itu akan menentukan perubahan perilaku seseorang. Bukan sebaliknya jumlah informasi atau stimulus yang mengubah perilaku. Demikian pula kinerja seseorang yang diperoleh dari hasil belajar tidak tergantung pada jenis dan cara pemberian stimulus, melainkan lebih ditentukan oleh sejauh mana sesaeorang mampu mengelola informasi sehingga dapat disimpan dan digunakan untuk merespon stimulus yang berada di sekelilingnya. Oleh karena itu teori belajar kognitif menekankan pada cara-cara seseorang menggunakan pikirannya untuk belajar, mengingat dan menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh dan disimpan di dalam pikirannya secara efektif.
Sumber
daya kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan
berbagai kegiatan pengolahan informasi. Karena kapasitas tersebut terbatas,
orang harus selektif dalam apa yang mereka perhatikan dan berapa banyak
perhatian dialokasikan selama pengolahan informasi. Perhatian terdiri dari dua
dimensi:
a.
Arahan
(direction) menggambarkan fokus perhatian
b.
Intensitas
mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu.
4.
Kandungan Pengetahuan
Pengetahuan
Konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam
produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan
dengan fungsinya sebagai konsumen. Dalam hal ini pengetahuan konsumen amat
diperlukan. Karena, hal ini dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian. Apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli
dan kapan membeli akan tergantung kepada pengetahuan. Pengetahuan Konsumen
terbagi kedalam tiga macam, yaitu Pengetahuan Produk, Pengetahuan Pembelian,
Pengetahuan Pemakaian.
1.
Pengetahuan Produk adalah kumpulan berbagai macam informasi
mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek terminologi
produk atribut atau fitur, harga produk dan kepercayaan mengenai produk.
Jenis Pengetahuan Produk :
o
Pengetahuan
tentang karakteristik/atribut produk Seorang Konsumen akan melihat suatu produk
berdasarkan kepada karakteristik atau ciri atau atribut dari produk tersebut.
Setiap konsumen mungkin memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyebutkan karakteristik
atau atribut dari suatu produk. Hal ini disebabkan perbedaan pengetahuan yang
dimilikinya. Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan mempengaruhi
pengambilan keputusan konsumen. Pengetahuan yang lebih banyak akan memudahkan
konsumen dalam memilih produk yang akan dibelinya.
o
Pengetahuan
Manfaat Produk Seorang Konsumen mengkonsumsi gula rendah kalori karena
mengetahui manfaat produk tersebut bagi kesehatan tubuhnya. Manfaat yang
dirasakan konsumen. Setelah mengkonsumsi gula rendah kalori yaitu dapat
menghindari penyakit diabetes. Inilah yang disebut sebagai pengetahuan tentang
manfaat produk.
1.
Pengetahuan Pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi
produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko
tersebut. Pengetahuan Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang
sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk
di dalam toko tersebut. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja atau
melakukan pembelian. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja karena
konsumen bisa menghemat waktu dalam mencari lokasi produk. Menurut Petter dan Olson
(1999), perilaku membeli meliputi store contact, product contact, dan
Transaction.
o
Store contact
meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet.
o
Product contact,
konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tsb dan membawanya ke
kasir.
o
Transaction,
konsumen akan membayar produk tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu
debet atau alat pembayaran lainnya.
1.
Pengetahuan Pemakaian yaitu suatu produk akan memberikan manfaat
kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan/ dikonsumsi. Agar
produk tsb bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yg tinggi, maka
konsumen harus bisa menggunakan/ mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.
Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi yang cukup agar konsumen
mengetahui cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk
adalah penting bagi konsumen.
5.
Organisasi Pengetahuan
Pengetahuan
organisasi ini dimaksudkan untuk mencakup semua jenis skema untuk mengorganisir
informasi dan manajemen pengetahuan mempromosikan. Pengetahuan organisasi
mencakup skema klasifikasi yang mengatur bahan-bahan pada tingkat umum (seperti
buku-buku di rak), judul-judul subjek yang menyediakan akses yang lebih rinci,
dan otoritas file yang mengontrol versi varian informasi penting (seperti
nama-nama geografis dan nama-nama pribadi). Istilah pengetahuan organisasi ini
dimaksudkan untuk mencakup semua jenis skema untuk mengorganisir informasi dan
mempromosikan manajemen pengetahuan.
Sistem
pengetahuan organisasi yang mencakup Mengatur skema Klasifikasi bahan-bahan
pada tingkat umum (seperti buku-buku di rak), judul-judul subjek yang
menyediakan akses lebih terperinci, dan Otoritas varian versi file yang
mengontrol informasi kunci (seperti nama-nama dan nama Geografis -nama
pribadi). Mereka juga termasuk kurang-skema tradisional, seperti jaringan
semantik dan ontologi. Mereka juga termasuk kurang-skema tradisional, seperti
jaringan semantik dan ontologi. Karena sistem organisasi pengetahuan mekanisme
untuk mengorganisir informasi, mereka berada di jantung dari setiap
perpustakaan, museum, dan arsip. Karena mekanisme sistem pengetahuan organisasi
untuk mengorganisir informasi, mereka berada di jantung dari setiap perpustakaan,
museum, dan arsip.
Sistem
organisasi pengetahuan digunakan untuk mengatur bahan-bahan untuk tujuan
pengambilan dan untuk mengelola koleksi. Sistem pengetahuan organisasi
Digunakan untuk Mengatur bahan-bahan untuk tujuan pengambilan dan untuk
mengelola koleksi. Sebuah KOS berfungsi sebagai jembatan antara kebutuhan
informasi pengguna dan materi dalam koleksi. Sebuah berfungsi KOS Sebagai
jembatan antara kebutuhan pengguna informasi dan materi dalam koleksi. Dengan
itu, pengguna harus dapat mengidentifikasi objek menarik tanpa pengetahuan
sebelumnya keberadaannya.
Dengan itu,
pengguna harus dapat mengidentifikasi objek menarik tanpa pengetahuan
sebelumnya keberadaannya. Baik melalui browsing atau mencari langsung, baik
melalui tema pada halaman Web atau situs mesin pencari, para KOS membimbing
pengguna melalui proses penemuan. Baik melalui mencari atau browsing langsung,
baik melalui tema pada halaman Web atau situs mesin pencari, para KOS membimbing
pengguna melalui proses penemuan. Selain itu, Koss mengijinkan penyelenggara
untuk menjawab pertanyaan mengenai cakupan pengumpulan dan apa yang dibutuhkan
untuk melengkapi itu. Selain itu, Koss mengijinkan Penyelenggara untuk menjawab
pertanyaan mengenai cakupan Pengumpulan dan apa yang dibutuhkan untuk
melengkapi itu.
6.
Mengukur Pengetahuan
Pengetahuan
konsumen terdiri dari informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pemasar
khususnya tertarik untuk mengerti pengetahuan konsumen. Informasi yang dipegang
oleh konsumen mengenai produk akan sangat mempengaruhi pola pembelian mereka.
Di dalam Psikologi kognitif dijelaskan bahwa ada dua jenis pengetahuan dasar,
yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural.
Pengetahuan
deklaratif melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui. Pengetahuan
deklaratif sendiri dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengetahuan episodik
(melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan waktu) dan pengetahuan
semantik (mengandung pengetahuan yang digeneralisasikan dan memberi arti bagi
dunia seseorang). Sedangkan pengetahuan prosedural mengacu pada pengertian
bagaimana fakta ini dapat digunakan. Fakta ini juga bersifat subjektif dalam
pengertian fakta tersebut tidak perlu sesuai dengan realitas objektif.
Pengetahuan
konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian. Apa yang dibeli, berapa banyak
yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergantung kepada
pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut. Pengetahuan Konsumen adalah
semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta
pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan
fungsinya sebagai konsumen.
1.
Pengetahuan tentang karakteristik/atribut
produk
2.
Pengetahuan
tentang manfaat produk
3.
Pengetahuan
tentang kepuasan yg diberikan produk kepada konsumen.
4.
Manfaat
Fungsional, yaitu manfaat yg dirasakan konsumen secara fisiologis
5.
Manfaat
Psikososial, yaitu aspek psikologis dan aspek sosial yang dirasakan konsumen setelah
mengkonsumsi suatu produk.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar